JUDUL
:
HARAPAN PEMUDA INDONESIA TIMUR
NAMA : CAROLINE
NATANIA LUMEMPOUW
NIM : 302701131020016
JURUSAN : KONSENTRASI
EKONOMI INDUSTRI
KELAS : C
SEMESTER : V ( LIMA )
HARAPAN
PEMUDA INDONESIA TIMUR
Kembali
mengingat ikrar sumpah pemuda 28 Oktober 1928 yang silam ketika suara pemuda
Indonesia berkumandang, yang menjadi ketetapan setiap tahunnya diperingati
sebagai hari sumpah pemuda, bukan hanya sekedar kata-kata, tapi tekad yang
keluar dari tulang punggung bangsa Indonesia dimana negara bergantung pada
semangat kaula muda, dan kini sejarah itu tidak terlupakan oleh generasi yang
hidup di masa kini.
Generasi
tangguh tidak akan pernah habis seiring jaman dari waktu ke waktu setiap
generasi mengalami hal yang berbeda, pemuda merupakan bagian tepenting yang
akan melanjutkan mandat Pemerintah Indonesia, mengurus dan bertangung jawab
menjalankan tugas bagi kehidupan bangsa Indonesia selanjutnya.
Tak
heran banyak pemuda yang berlomba-lomba berjuang mengejar pendidikan hingga di
Paman Sam mencari ilmu dan memiliki gelar yang tidak mudah didapat, bersaing
dengan pemuda mancanegara yang tumbuh dan dibesarkan di negera maju. Ketika
para pemuda pulang ke tanah air, cita-cita membangun bangsa dengan ide-ide dan
inspirasi yang selama ini terpendam akhirnya terjawab, setelah mendapat ilmu
yang matang, kini saatnya mewujudkan revolusi ataupun reformasi di negara
sendiri, mereka datang untuk mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang masih
membutuhkan perhatian dari negara maju baik dari segi ekonomi, kesehatan,
sosial dan lainnya dan akhirnya terbukti perjuangan mereka tidak sia-sia
berhasil menjadi kinerja-kinerja yang optimal.
Bagaimana
dengan pemuda yang lain, apa hanya mau berdiam di tempat..? dan tertinggal oleh
perkembangan jaman yang pesat..? “Tidak”,
apapun yang menjadi kendala tidak akan menjadi penghalang untuk sama seperti
mereka yang beruntung dapat bersekolah diluar, pemuda Indonesia bagian timur
harus berjuang untuk meraih pendidikan yang sepantasnya meski harus bekerja
keras,dan berjuang dengan menggunakan inovasi, kreatifitas, dan berusaha tidak
tertinggal mengikuti arus informasi melalui media masa dan elektronik untuk
mewujudkan mimpi. Tidak segan-segan banyak
pemuda yang menjalani dua aktivitas sekaligus, bekerja dari pagi hingga
sore, dan waktu yang masih ada digunakan untuk belajar dan terus mengejar ilmu,
berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan masyarakat luas agar
tidak tertinggal dengan mereka yang menempuh pendidikan di negara maju, inilah
wujud pemuda yang tangguh.
Pemuda
tangguh bukan pemuda yang ugal-ugalan, yang hanya tahu demo tanpa berpikir
panjang, yang terpengaruh menggunakan
obat-obatan terlarang atau bersenang-senang karena hasil kerja keras orang tua
seolah-olah tidak mempunyai beban untuk membangun masa depan, kebiasaan itu
harus dihilangkan dari kaula muda yang belum mengerti arti perjuangan hidup.
Bagi
pemuda era kini disiplin ilmu itu penting, salah satu modal utama ketika terjun
di dunia kerja, karena selembar kertas ijazah membawa pengaruh besar, tapi
tanpa pertangungjawaban semua serasa sia-sia, kehidupan itu keras dan penuh
persaingan hal itu membuktikan tak cukup hanya ijazah, kematangan, pengalaman
dan kemampuan membaca medan menjadi hal terpenting di tengah-tengah persaingan dunia.
Keberhasilan
bukan hanya di belakang meja, ketika ada sebagian pemuda tinggal di pinggiran
kota hidup dengan laut dan alam yang masih asri,
sesungguhnya tanggung jawab terbesar ada
di tangan mereka yang harus menjaga dan memelihara jangan sampai harta Indonesia
diambil orang asing, pemuda di pinggiran harus berpikir panjang kekayaan yang
Tuhan berikan jangan berikan kepada orang yang tidak bertanggung jawab, jangan
mau dibayar sedikit dengan merugikan sejuta penduduk. Masa depan bangsa ini ada
ditangan Indonesia timur, karena sumber daya alam di Indonesia barat sudah
menipis, di timur Indonesia ada keeksotisan tapi di balik itu semua ada
kekhawatiran di masa yang akan datang tidak dapat merasakan lebih lama apa yang
seharusnya dinikmati oleh masyarakat ulayat melalui titipan Sang Maha Kuasa.
Timur
adalah kita yang lebih dahulu terjaga, lebih dahulu melihat matahari, karena
dari sinilah sang surya menyinari hingga ke arah barat, timur adalah kita yang
terdahulu bukan terakhir dari segi apapun. Meski belum sempurna dan belum seperti
yang diharapkan pemuda Indonesia timur tidak boleh tertinggal teruslah belajar, mencari ilmu, jangan berhenti,
perbanyak pengertian, perbanyak bincang, perbanyak mendengar, perbanyak
menulis, ambil contoh dari pemuda terdahulu yang pernah merintis merebut
kemerdekaan tanpa ada kata menyerah.
Buat apa wilayah seluas sabang hingga marauke jika pemudanya kehilangan
idealisme dan cinta tanah air. Pemuda bagian timur Indonesia harus memiliki
semangat yang berkobar-kobar, karena pemuda
masa kini memikul tanggung jawab yang tidak kalah besarnya dengan pemuda-pemuda
era 1928-an, yaitu membangun bangsa
mewujudkan mimpi-mimpi yang belum sempat tercapai, karena selalu ada perubahan
dari generasi ke generasi melalui pemikiran-pemikiran yang berbeda dan disatukan
dengan tujuan yang sama demi Indonesia yang lebih baik.
Pemuda
Indonesia yang sejati merupakan pribadi yang sopan, mengerti arti pengorbanan,
tahu arti toleransi, berbudaya, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tidak
mementingkan diri sendiri dan tidak mengambil hak yang bukan miliknya, lebih
baik hidup sederhana tapi jujur karena kejujuran merupakan nilai yang sangat
mahal. Pemuda bagian timur tidak akan menjual kejujuran dengan harta yang tidak
berfaedah bagi bangsanya. Fokus pada target dan cita-cita, hiraukan cemooh dan
ejekan negara tetangga yang tidak mempunyai dampak apa-apa, berani mengambil
keputusan, tidak gampang takluk kepada kegagalan, terus berkarya menyusun rencana
dan mewujudkan kerja nyata. Karena sesungguhnya Indonesia adalah bangsa yang
terhormat, terdidik dan mempunyai integritas.
Keberhasilan
hanya soal waktu, terus mengejar tanpa lelah, tidak heran bagi mereka yang
tekadnya sekeras batu pasti berhasil meraih mimpi, membawa harum nama keluarga,
lingkungan, dan yang terpenting negeri Indonesia.
Kemanapun
pemuda Indonesia merantau dia akan tetap kembali ke kampung halamannya dimana
dia lahir dan dibesarkan, karena tidak mudah seseorang bertahan di tengah-tengah hiruk pikuk
kemacetan kota, dimana ketakutan datang ketika terlambat ke kantor, tugas-tugas
rutin yang tak habis-habisnya, dan tanggung jawab yang besar, semua akan mengingatkan
kita tentang perjuangan pemuda era 1928, para pemuda yang memiliki semangat
berkobar-kobar tanpa lelah dan tanpa mengeluh dengan situasi yang terus
menghimpit bangsa Indonesia yang terpenting Indonesia telah merdeka dari para
kolonialis itulah yang seharusnya menjadi paham bagi generasi penerus bangsa
agar terus berjuang menjadi pemuda yang tangguh dan dapat diandalkan sebagai
pilar-pilar Indonesia, jangan diam
ditempat, terus berkompetisi dan berkaya mengharumkan negeri Indonesia, karena seiring waktu tidak selamanya kita
menjadi kaum muda.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar