efek

Kegiatan FKP

Info Lomba

Inspirasi

Cepen

Artikel

Minggu, 20 Desember 2015

Proyek Usaha FKP

       Bedasarkan rapat bersama jauh-jauh hari, kini FKP mempunyai sebuah proyek usaha untuk yang pertama kalinya. Usaha tersebut merupakan langkah awal FKP untuk mengembangkan forum di luar kampus sesuai visi dan misi FKP sebelumnya, yaitu selain mengembangkan di dalam kampus, FKP juga bercita-cita besar di luar kampus dan di seluruh lapisan masyarakat. Usaha FKP tersebut mengambil bidang usaha Kafe yang di disain dengan kreatif hasil kerja keras dari seluruh anggota FKP. Tempat usaha terletak di Jalan Pendidikan, yang sekarang ini masih dalam proses perbaikan ruangan. Setiap usaha pasti ada sebuah rintangan, begitu pula dengan usaha pertama FKP ini yang mempunyai banyak kendala. Dari pencarian tempat usaha yang sudah beberapa kali pindah tempat karena adanya miss comunication dengan pemilik tempat, kendala lainnya yaitu tentang pengisian perabotan yang masih dalam proses pemikiran lebih lanjut. Namun, dari sekian masalah dan kendala yang kami dapat, tentunya akan menjadikan kami semakin bersemangat, lebih bijaksana dalam mengambil langkah, dan menjadikan semua itu sebuah pengalaman berharga yang mempunyai kesan tersendiri. Di kutip dari kata-kata Ketua FKP yaitu Muslimin, yang mengatakan bahwa "Masalah justu akan menghantarkan pada sebuah pencapaian" dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa semua impian besar membutuhkan kerja keras, dan pengorbanan. Kita tak tak tahu apa itu sebuah kesuksesan tanpa adanya rintangan.
      Tentunya kami sangat berharap, usaha ini dapat berjalan lancar sesuai harapan dan recana.  Dan untuk kedepan, melalui usaha ini kita bisa mempunyai sumber dana yang cukup untuk pengembangan dan penunjang kegiatan-kegiatan FKP selanjutnya.










Selasa, 01 Desember 2015

Belajar Dari Sebuah Pensil

                                      


Seorang cucu bertanya kepada Neneknya yang sedang menulis surat, “Nenek lagi menulis surat tentang pengalaman kita ? atau pengalaman aku ?”.

Si Nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “sekarang nenek yang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang Nenek pakai”.

“Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si Nenek lagi. Mendengar jawab ini si Cucu lalu melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si Nenek ketika dia melihat tidak ada istimewanya dari pensil yang Nenek pakai.

“Tapi Nek, kayaknya pensil itu sama saja dengan pensil lainnya”, kata si Cucu. Si Nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung dari kamu melihat pensil ini”.

Pensil ini punya 5 kualitas yang bisa membantumu selalu tenang dalam menjalani hidup. “Kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini. Si Nenek menjelaskan 5 kualitas sebuah pensil.

Apa gerangan 5 kualitas yang terdapat dalam sebuah pensil ini?

KUALITAS PERTAMA, Pensil ingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal hebat dalam hidup ini, layaknya sebuah pensil kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini.

Kita menyebutnya Alloh SWT. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.

KUALITAS KEDUA, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.

Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

KUALITAS KETIGA, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah.

Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

KUALITAS KEEMPAT, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.
Oleh sebab itu, selalu berhati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

KUALITAS KELIMA, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan, seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalu hati-hati dan sadari terhadap semua tindakanmu agar dirimu selamat dalam menjalani kehidupan”.

                                                 sumber: ceritanilaikehidupan.blogspot.com

Berorganisasi itu Perlu Lho !!!!

           


Apa sih tujuan utama kamu masuk Universitas, IKIP atau STIE ?.Pasti kamu akan menjawab untuk kuliah, menimba ilmu sebaik-baiknya, mendapatkan IPK yang bagus, lalu lulus tepat waktu dan menjadi sarjana. Tapi masa iya kamu bakal merelakan kesempatan emas untuk kuliah hanya untuk melakukan hal yang pasti itu saja? Coba deh berpikir kembali, apa nggak rugi kalau selama bertahun-tahun cuma kita habiskan menimba ilmu di dalam kelas sambil duduk manis mendengarkan dosen?
Secara umum setiap mahasiswa pasti mempunyai dua hal kemampuan dasar yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan akademik. Sedangkan soft skill bisa diartikan sebagai keterampilan dan kecakapan seseorang dalam kehidupan. Bisa jadi kemampuan komunikasi, sosialisasi dan lainnya.Memang kamu hanya akan menghabiskan empat tahun kuliah kamu hanya untuk belajar saja? Kapan lagi kamu bisa mengaktualisasikan diri dan mengembangkan kemampuanmu dengan sebebas-bebasnya kalau bukan di masa-masa kuliah? Oleh karena itu sebelum kamu mengucap selamat tinggal pada kampus tercintamu, penting bagimu untuk bergabung dengan oraganisasi.
Dikutip dari kata-kata Bapak dosen kita yaitu Bapak Muh. Sabir SE., MM, Beliau mengatakan “Orang-orang besar atau sukses di dunia itu kebanyakan berasal dari aktivis kampus” Kata aktivis disini mempunyai maksut yaitu mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi yang ada di kampusnya. Kata-kata tersebut memiliki arti yang bisa di jelaskan melalui ilustrasi berikut.
Sebut saja namanya A, lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan. Dengan nilai itu, ia mudah diterima kerja. Tapi masalah mulai muncul. A agak gagap dengan struktur organisasi perusahaan. A juga tidak terbiasa dengan perdebatan di rapat-rapat kerja. Maklum, selama kuliah dan sekolah, A tidak pernah mengikuti organisasi apa pun.
            Lain lagi ceritanya dengan B. Nilainya memang biasa saja. Namun  B seorang organisatoris di kampusnya. Dan pengalaman organisasinya membawa manfaat. Saat wawancara kerja, ia sudah terbiasa mengungkapkan pikiran dan pendapatnya secara verbal di depan umum. Wawancara berjalan lancar dan mengesankan. Di dunia kerja, ia tidak canggung menghadapi struktur organisasi dan rapat-rapat kerja. Dan saat ia diangkat menjadi supervisor, ia mampu memimpin bawahannya dengan baik.
Ilustrasi di atas memang tidak mewakili seluruh orang yang pernah berorganisasi atau pun tidak. Ada juga orang yang tetap luwes walau pun tidak ikut organisasi di sekolah/kuliahnya. Ada juga orang yang masih canggungan walau punya pengalaman berorganisasi. Tapi ilustrasi di atas bisa menjelaskan bagaimana manfaat berorganisasi.

Galeri kegiatan Festival Band STIE Jambatan Bulan

Galeri kegiatan Festival Band STIE Jambatan Bulan 22 November 2015











Jumat, 13 November 2015

Juara 3, Lomba Karya Tulis Tema Sumpah Pemuda


Juara 3

Jenis Karya Tulis : Puisi
Judul                   : Pejuang Muda
Nama                  : Riswandi
Kelas                  : C 1
Jurusan               : Ekonomi Pembangunan

Pejuang Muda

Wahai pejuang muda
Kau gigih dan berani membela bangsa
Mengukir prestasi penyalur aspirasi
Tak gentar membela negara
Mengusir para penjajah
Yang datang ke tanah air ini
Sungguh mulia jasamu
Berjuang membela tanah air yang kau cintai

Wahai pejuang muda 28 oktober 1928
Matahari mulai redup
Namun semangatmu akan selalu hidup
Aku sungguh bangga padamu


Juara 2, Lomba Karya Tulis Tema Sumpah Pemuda



 Juara 2

Judul         : Bangunkan Semangat "Sumpah Pemuda"
Penulis      : Zulfikar A.S
Semester  : IX (9)
Kutipan     : "Gaya sebuah benda Dipengaruhi Oleh Berat, Jika Hidup Anda Terasa    Berat Mungkin Karena Banyak Gaya"(Fisika Kehidupan)

BANGUNKAN SEMANGAT “SUMPAH PEMUDAMU”
Sumpah Pemuda” Apa yang pertama timbul di benak kita ketika kita mendengar dengan hal itu, mungkin sebagian dari kita berpendapat bahwa hal itu adalah sekedar kata-kata saja, sekedar masa lalu, sepenggal kalimat yang sering di ucapkan ketika duduk di bangku sekolah benar tidak!!!! “Karena saya juga berfikir begitu”, namun setelah di selidiki dari berbagai referensi berbagai sejarah berbentuk tulisan sangat mengandung arti yang besar. Peran serta pendahulu kita yang merasakan sengsaranya Negara kita sehingga sekarang ini, di era yang modern ini kita free terbebas dari kejamnya kehidupan dunia dahulu kala dalam artian peran serta para pendahulu kita yang merubah bangsa ini sehingga puing-puing keindahan, kebahagiaan bisa kita rasakan sekarang.
Waktu demi waktu berlalu, detik dan detik menuju ke menit berputar tiada henti bagaikan roda kendaraan yang sedang beroprasi, bangsa berdiri dengan sebelah kakinya, terbang dengan sebelah sayapnya yang patah akibat ulah masyarakat itu sendiri yang mulai  tidak  bersatu lagi, perbedaan suku, ras bahasa membuat berbagai lintasan yang kelam, cahaya yang di bagun oleh pendiri kita dahulu perlahan-lahan mulai redup di telan sang gelap malam, timbul berbagai pemikiran yang membuat kita mengatakan bahwa sukuku adalah my family, my life,  timbul persatuan antar suku namun tidak dapat di pungkiri Indonesia adalah Negara yang kaya akan suku yang berbeda-beda sehingga pendapat pun berbeda-beda menimbulkan konslet antar suku yang berbeda-beda pula, persatuan bukan menyeluruh terhadap rakyat, melainkan bersatu antar  sesama suku itu sendiri yang tercipta di era kompotetif saat ini. 
Sumpah Pemuda, apa tujuan dari sumpah pemuda ini di selenggarakan? mengapa setiap tahun hari sumpah pemuda di selenggarakan? dan apa makna dari hal ini?? Apakah kita hanya mengikuti alur maju dari hari ke hari tanpa merenungi dan meresapi makna sesungguhnya sumpah pemuda ini!!! Kembali ke sejarah pada tanggl 28 Oktober 1928 hasil rapat pemuda pemudi Indonesia yang berkumpul menyatukan pendapat dan pikiran di kenal sebagai kongres pemuda II dilaksanakan dengan 3 tahap di tempat yang berbeda oleh Organisasi perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia yang dikenal sebagai “PPPI”  dimana seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia berkumpul demi satu tujuan, satu pendapat untuk memajukan Negara kita tercinta ini,di sela-sela jeritan Indonesia yang pada saat itu masih di kuasai oleh bangsa asing, sehingga para anak-anak bangsa, para pemikir-pemikir negeri, penerus tahta singgasana repoblik indonesia berkumpul agar Negara kita, rakyat kita dan seluruh kaum adam dan hawa di Indonesia bisa bangkit dan bersatu untuk maju ke jenjang yang terang benderang seperti cahaya sang matahari berdiri di langit-langit memancarkan auranya.
Dahulu terbatasnya segala aspek duniawi, namun bisa memajukan rasa persaudaraan di antara berbeda suku, mampu menyatukan pemikiran rakyat, rasa persaudaraan yang luar biasa tercipta pada masa itu. Mari kita menggali lebih dalam sejarah dari sumpah pemuda itu di dirikan, dalam artian memberikan penerang bagi kita bahwa sesungguhnya, kita semua adalah bersaudara, satu tanah air, satu bahasa dan satu republik yaitu, Republik Indonesia seperti yang dikutip di dalam isi sumpah pemuda :
PERTAMA “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia”.
KEDUA “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia”
KETIGA “Kami putra dan putri indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Kembali ke sejarah, rumusan sumpah pemuda tersebut di tulis oleh Moehammad yamin  ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan oleh Yamin. Dalam hari yang bersejarah itu pula diperdengarkan pertama kali lagu Indonesia Raya yang di ciptakan oleh W.R Soepratman, lagu Indonesia Raya pada saat itu diperdengarkan tanpa menggunakan syair melainkan menggunakan alunan suara biola mengapa demikian, karena pada saat itu Negara kita masih berada dalam dekapan Negara asing yang ingin mengambil alih Negara kita, sehingga kata-kata MERDEKA tidak diperbolehkan, dan pada akhir dari alunan musik W.R. Soepratman di akhiri dengan tepuk tangan meriah oleh masyarakat yang hadir di kala itu.
            Indonesia dihiasi oleh belasan ribu pulau diwarnai dengan ratusan suku bangsa, berbagai bahasa, berbagai tradisi, dan berbagai keyakinan namun Indonesia satu hati satu jiwa satu Visi, satu cita-cita dan satu keyakinan satu tersakiti maka semua menangis derita ini untuk kita semua yang menghembuskan nafas dibumi pertiwi mari bergenggam tangan demi hari yang baru hari yang lebih baik buatmu, buatku, buat kita semua Mari kita belajar dari sejarah, belajar untuk memajukan negeri kita tercinta ini, “Bagunlah wahai pemuda-pemudi Indonesia” para generasi penerus bangsa, generasi muda generasi tulang punggung bangsa, generasi muda cermin kehidupan bangsa yang akan datang. Di tangan generasi mudalah terletak nasib bangsa karena mereka sebagai generasi penerus, penjelma cita-cita luhur pendahulu, dan para pejuang serta pahlawan bangsa, maka tidak berlebihan apabila masa depan ini kita gantungkan pada pundak generasi muda. Jangan jadikan perbedaan menjadi suatu masalah, suatu halangan akan tetapi, jadikanlah perbedaan menjadi suatu jalan menuju persatuan, jalan menuju kebangkitan bersatu dalam membangun Negeri kita Yaitu Republik Indonesia. MERDEKA.

Juara 1, Lomba Karya Tulis Tema Sumpah Pemuda

Juara 1


JUDUL         : HARAPAN PEMUDA INDONESIA TIMUR
NAMA         : CAROLINE NATANIA LUMEMPOUW
NIM             : 302701131020016
JURUSAN   : KONSENTRASI EKONOMI INDUSTRI
KELAS        : C
SEMESTER : V ( LIMA )


HARAPAN PEMUDA INDONESIA TIMUR

Kembali mengingat ikrar sumpah pemuda 28 Oktober 1928 yang silam ketika suara pemuda Indonesia berkumandang, yang menjadi ketetapan setiap tahunnya diperingati sebagai hari sumpah pemuda, bukan hanya sekedar kata-kata, tapi tekad yang keluar dari tulang punggung bangsa Indonesia dimana negara bergantung pada semangat kaula muda, dan kini sejarah itu tidak terlupakan oleh generasi yang hidup di masa kini.
Generasi tangguh tidak akan pernah habis seiring jaman dari waktu ke waktu setiap generasi mengalami hal yang berbeda, pemuda merupakan bagian tepenting yang akan melanjutkan mandat Pemerintah Indonesia, mengurus dan bertangung jawab menjalankan tugas bagi kehidupan bangsa Indonesia selanjutnya.
Tak heran banyak pemuda yang berlomba-lomba berjuang mengejar pendidikan hingga di Paman Sam mencari ilmu dan memiliki gelar yang tidak mudah didapat, bersaing dengan pemuda mancanegara yang tumbuh dan dibesarkan di negera maju. Ketika para pemuda pulang ke tanah air, cita-cita membangun bangsa dengan ide-ide dan inspirasi yang selama ini terpendam akhirnya terjawab, setelah mendapat ilmu yang matang, kini saatnya mewujudkan revolusi ataupun reformasi di negara sendiri, mereka datang untuk mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang masih membutuhkan perhatian dari negara maju baik dari segi ekonomi, kesehatan, sosial dan lainnya dan akhirnya terbukti perjuangan mereka tidak sia-sia berhasil menjadi kinerja-kinerja yang optimal.
Bagaimana dengan pemuda yang lain, apa hanya mau berdiam di tempat..? dan tertinggal oleh perkembangan jaman yang  pesat..? “Tidak”, apapun yang menjadi kendala tidak akan menjadi penghalang untuk sama seperti mereka yang beruntung dapat bersekolah diluar, pemuda Indonesia bagian timur harus berjuang untuk meraih pendidikan yang sepantasnya meski harus bekerja keras,dan berjuang dengan menggunakan inovasi, kreatifitas, dan berusaha tidak tertinggal mengikuti arus informasi melalui media masa dan elektronik untuk mewujudkan mimpi. Tidak segan-segan banyak  pemuda yang menjalani dua aktivitas sekaligus, bekerja dari pagi hingga sore, dan waktu yang masih ada digunakan untuk belajar dan terus mengejar ilmu, berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan masyarakat luas agar tidak tertinggal dengan mereka yang menempuh pendidikan di negara maju, inilah wujud pemuda yang tangguh.
Pemuda tangguh bukan pemuda yang ugal-ugalan, yang hanya tahu demo tanpa berpikir panjang, yang  terpengaruh menggunakan obat-obatan terlarang atau bersenang-senang karena hasil kerja keras orang tua seolah-olah tidak mempunyai beban untuk membangun masa depan, kebiasaan itu harus dihilangkan dari kaula muda yang belum mengerti arti perjuangan hidup.
Bagi pemuda era kini disiplin ilmu itu penting, salah satu modal utama ketika terjun di dunia kerja, karena selembar kertas ijazah membawa pengaruh besar, tapi tanpa pertangungjawaban semua serasa sia-sia, kehidupan itu keras dan penuh persaingan hal itu membuktikan tak cukup hanya ijazah, kematangan, pengalaman dan kemampuan membaca medan menjadi hal terpenting  di tengah-tengah persaingan dunia.
Keberhasilan bukan hanya di belakang meja, ketika ada sebagian pemuda tinggal di pinggiran kota hidup dengan laut dan alam yang masih asri, sesungguhnya tanggung  jawab terbesar ada di tangan mereka yang harus menjaga dan memelihara jangan sampai harta Indonesia diambil orang asing, pemuda di pinggiran harus berpikir panjang kekayaan yang Tuhan berikan jangan berikan kepada orang yang tidak bertanggung jawab, jangan mau dibayar sedikit dengan merugikan sejuta penduduk. Masa depan bangsa ini ada ditangan Indonesia timur, karena sumber daya alam di Indonesia barat sudah menipis, di timur Indonesia ada keeksotisan tapi di balik itu semua ada kekhawatiran di masa yang akan datang tidak dapat merasakan lebih lama apa yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat ulayat melalui titipan Sang Maha Kuasa.
Timur adalah kita yang lebih dahulu terjaga, lebih dahulu melihat matahari, karena dari sinilah sang surya menyinari hingga ke arah barat, timur adalah kita yang terdahulu bukan terakhir dari segi apapun. Meski belum sempurna dan belum seperti yang diharapkan pemuda Indonesia timur tidak  boleh tertinggal  teruslah belajar, mencari ilmu, jangan berhenti, perbanyak pengertian, perbanyak bincang, perbanyak mendengar, perbanyak menulis, ambil contoh dari pemuda terdahulu yang pernah merintis merebut kemerdekaan tanpa ada kata menyerah.  Buat apa wilayah seluas sabang hingga marauke jika pemudanya kehilangan idealisme dan cinta tanah air. Pemuda bagian timur Indonesia harus memiliki semangat yang berkobar-kobar,  karena pemuda masa kini memikul tanggung jawab yang tidak kalah besarnya dengan pemuda-pemuda era 1928-an, yaitu membangun  bangsa mewujudkan mimpi-mimpi yang belum sempat tercapai, karena selalu ada perubahan dari generasi ke generasi melalui pemikiran-pemikiran yang berbeda dan disatukan dengan tujuan yang sama demi Indonesia yang lebih baik.
Pemuda Indonesia yang sejati merupakan pribadi yang sopan, mengerti arti pengorbanan, tahu arti toleransi, berbudaya, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tidak mementingkan diri sendiri dan tidak mengambil hak yang bukan miliknya, lebih baik hidup sederhana tapi jujur karena kejujuran merupakan nilai yang sangat mahal. Pemuda bagian timur tidak akan menjual kejujuran dengan harta yang tidak berfaedah bagi bangsanya. Fokus pada target dan cita-cita, hiraukan cemooh dan ejekan negara tetangga yang tidak  mempunyai dampak apa-apa, berani mengambil keputusan, tidak gampang takluk kepada kegagalan, terus berkarya menyusun rencana dan mewujudkan kerja nyata. Karena sesungguhnya Indonesia adalah bangsa yang terhormat, terdidik dan mempunyai integritas.
Keberhasilan hanya soal waktu, terus mengejar tanpa lelah, tidak heran bagi mereka yang tekadnya sekeras batu pasti berhasil meraih mimpi, membawa harum nama keluarga, lingkungan, dan yang terpenting negeri Indonesia.
Kemanapun pemuda Indonesia merantau dia akan tetap kembali ke kampung halamannya dimana dia lahir dan dibesarkan, karena tidak mudah seseorang  bertahan di tengah-tengah hiruk pikuk kemacetan kota, dimana ketakutan datang ketika terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tak habis-habisnya, dan tanggung jawab yang besar, semua akan mengingatkan kita tentang perjuangan pemuda era 1928, para pemuda yang memiliki semangat berkobar-kobar tanpa lelah dan tanpa mengeluh dengan situasi yang terus menghimpit bangsa Indonesia yang terpenting Indonesia telah merdeka dari para kolonialis itulah yang seharusnya menjadi paham bagi generasi penerus bangsa agar terus berjuang menjadi pemuda yang tangguh dan dapat diandalkan sebagai pilar-pilar Indonesia,  jangan diam ditempat, terus berkompetisi dan berkaya mengharumkan negeri Indonesia,  karena seiring waktu tidak selamanya kita menjadi kaum muda.