efek

Kegiatan FKP

Info Lomba

Inspirasi

Cepen

Artikel

Minggu, 13 November 2016

FKP FUTSAL

Salah satu agenda rutinitas BEM STIE JB ,mengadakan Futsal antar mahasiswa setiap tahunnya.Untuk tahun kali ini merupakan FUTSAL STIE JB CUP 3.
Kami dari FKP yg merupakan bagian dari organisasi kampus,selalu siap mengambil bagian di setiap kegiatan.
Dipertandingkan kali ini perjuangan dari mulai latihan hingga sampai turnamen sangat Luar biasa.Dengan mengalahkan 3 tim di babak pengisian,dan masuk di perempatan final tumbang dari MJB,yang akhirnya harus mencari juara tiga dengan WANEMO FC.
Mengalahkan WANEMO dengan permainan yg tenang dengan menikmati.FKP keluar sebagai juara 3,di STIE CUP3.
Meski juara 3,kami bersyukur dan bangga dengan hasil ini,karna dari sinilah kita paham arti dari kerjasama,dan kekompakan.Tak lupa dengan suporter kami yg luar biasa ,menyemangati kami hingga kami bertanding dengan penuh semangat dan maksimal.
#FKP_SEHAT

ULTAH FKP-LMP STIE JB

Hbd FKP,selamat ultah yg ke 1 ,di usia yg ke 1 ini kita perlu banyak belajar dan pembelajaran agar organisasi berkembang dan maju serta menjadi bermanfaat besar untuk banyak orang

Harapannya di ultah yg 1 adalah  panjang umur
Menjadi organisasi yg Lebih baik
Menjadi organisasi yg bermanfaat besar dan membanggakan untuk kampus dan banyak orang
Menjadi organisasi yg lebih maju
Dan terus menjalin kerjasama dan kekompakan dalam organisasi

Terimakasih untuk LMP karna pada hari ultah yg sama dengan FKP kami membangun kerjasama yg baik sehingga sukses nya acara sampai selesai

Acara kami adalah color run dengan tampilan sederhana tapi hasil yg seru dan luar biasa,dan meriah

18 september 2016

Adalah momen dimana menjadi sejarah dua organisasi kampus yg membangun kerjasama,memperingati hari ultah

Ayo kita lukis kampus dengan warna² yg cemerlang untuk kemajuan

Selasa, 19 Januari 2016

Titik Jenuh


Titik Jenuh


Ada saatnya kau berada pada titik jenuh. Pada titik yang enggan membuatmu bergerak lagi. Sebagian mungkin akan langsung berjalan mundur. Sedangkan aku? Sebagian dari kita bukanlah orang yang bisa membuang semuanya begitu saja tanpa mengingat bagaimana susahnya membangun itu semua. Dari mulai sejumput pasir, sebongkah batu, seonggok tiang yang perlahan berusaha menjadi sebuah pondasi. Ya, sebagian dari kita tak akan melupakan itu semua. Ada yang masih ingin melangkah walau terkadang terdiam dan memikirkan apa yang harus kita lakukan untuk menjadikan pondasi itu sebuah bangunan.
Titik Jenuh bukanlah suatu hal yang harus dipertahankan kemudian menyerah, itu sebuah titik dimana kita menempatkan diri dengan hitungan proporsi yang melebihi kapasitas, artinya jenuh adalah saat kita terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu yang awalnya kita suka kemudian perlahan menjadi sebuah obsesi. Percayalah sesuatu ada takaran dan tolak ukurnya. Ada saat dimana kita harus terdiam, berjalan, berlari, dan berbelok. Bukan selalu menerjang dan mendesak semuanya untuk sampai di depan sana. Ada saatnya kita menengok kebelakang, membuang sebagian dan memperjuangkan satu, memaksimalkannya kemudian berusaha mewujudkannya. Keberhasilan tak selalu didefinisikan apabila semua yang di cita-citakan dapat terwujudkan seluruhnya.
Seperti itulah kataku. Berusaha belajar menjadi  pemenang meski tak ada yang tepuk tangan. Terus bejuang meski terkadang sering terabaikan. Jangan hanya menjadi seseorang yang berada di depan namun tak pantas untuk di kenang. Titik Jenuh bukan sebuah tuntutan untuk membuat semuanya berakhir tanpa alasan. Kamu hanya perlu diam sebentar. Laksana sungai, kau harus membiarkan airnya mengalir sebagaimana mestinya. Maka seiring bergantinya waktu, air yang tenang tetap akan bergerak bersama arus yang membawanya berjalan, bukan mundur dan melawan arusnya.




bymintam

Minggu, 20 Desember 2015

Proyek Usaha FKP

       Bedasarkan rapat bersama jauh-jauh hari, kini FKP mempunyai sebuah proyek usaha untuk yang pertama kalinya. Usaha tersebut merupakan langkah awal FKP untuk mengembangkan forum di luar kampus sesuai visi dan misi FKP sebelumnya, yaitu selain mengembangkan di dalam kampus, FKP juga bercita-cita besar di luar kampus dan di seluruh lapisan masyarakat. Usaha FKP tersebut mengambil bidang usaha Kafe yang di disain dengan kreatif hasil kerja keras dari seluruh anggota FKP. Tempat usaha terletak di Jalan Pendidikan, yang sekarang ini masih dalam proses perbaikan ruangan. Setiap usaha pasti ada sebuah rintangan, begitu pula dengan usaha pertama FKP ini yang mempunyai banyak kendala. Dari pencarian tempat usaha yang sudah beberapa kali pindah tempat karena adanya miss comunication dengan pemilik tempat, kendala lainnya yaitu tentang pengisian perabotan yang masih dalam proses pemikiran lebih lanjut. Namun, dari sekian masalah dan kendala yang kami dapat, tentunya akan menjadikan kami semakin bersemangat, lebih bijaksana dalam mengambil langkah, dan menjadikan semua itu sebuah pengalaman berharga yang mempunyai kesan tersendiri. Di kutip dari kata-kata Ketua FKP yaitu Muslimin, yang mengatakan bahwa "Masalah justu akan menghantarkan pada sebuah pencapaian" dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa semua impian besar membutuhkan kerja keras, dan pengorbanan. Kita tak tak tahu apa itu sebuah kesuksesan tanpa adanya rintangan.
      Tentunya kami sangat berharap, usaha ini dapat berjalan lancar sesuai harapan dan recana.  Dan untuk kedepan, melalui usaha ini kita bisa mempunyai sumber dana yang cukup untuk pengembangan dan penunjang kegiatan-kegiatan FKP selanjutnya.










Selasa, 01 Desember 2015

Belajar Dari Sebuah Pensil

                                      


Seorang cucu bertanya kepada Neneknya yang sedang menulis surat, “Nenek lagi menulis surat tentang pengalaman kita ? atau pengalaman aku ?”.

Si Nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “sekarang nenek yang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang Nenek pakai”.

“Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si Nenek lagi. Mendengar jawab ini si Cucu lalu melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si Nenek ketika dia melihat tidak ada istimewanya dari pensil yang Nenek pakai.

“Tapi Nek, kayaknya pensil itu sama saja dengan pensil lainnya”, kata si Cucu. Si Nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung dari kamu melihat pensil ini”.

Pensil ini punya 5 kualitas yang bisa membantumu selalu tenang dalam menjalani hidup. “Kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini. Si Nenek menjelaskan 5 kualitas sebuah pensil.

Apa gerangan 5 kualitas yang terdapat dalam sebuah pensil ini?

KUALITAS PERTAMA, Pensil ingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal hebat dalam hidup ini, layaknya sebuah pensil kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini.

Kita menyebutnya Alloh SWT. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.

KUALITAS KEDUA, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.

Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

KUALITAS KETIGA, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah.

Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

KUALITAS KEEMPAT, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.
Oleh sebab itu, selalu berhati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

KUALITAS KELIMA, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan, seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalu hati-hati dan sadari terhadap semua tindakanmu agar dirimu selamat dalam menjalani kehidupan”.

                                                 sumber: ceritanilaikehidupan.blogspot.com

Berorganisasi itu Perlu Lho !!!!

           


Apa sih tujuan utama kamu masuk Universitas, IKIP atau STIE ?.Pasti kamu akan menjawab untuk kuliah, menimba ilmu sebaik-baiknya, mendapatkan IPK yang bagus, lalu lulus tepat waktu dan menjadi sarjana. Tapi masa iya kamu bakal merelakan kesempatan emas untuk kuliah hanya untuk melakukan hal yang pasti itu saja? Coba deh berpikir kembali, apa nggak rugi kalau selama bertahun-tahun cuma kita habiskan menimba ilmu di dalam kelas sambil duduk manis mendengarkan dosen?
Secara umum setiap mahasiswa pasti mempunyai dua hal kemampuan dasar yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan akademik. Sedangkan soft skill bisa diartikan sebagai keterampilan dan kecakapan seseorang dalam kehidupan. Bisa jadi kemampuan komunikasi, sosialisasi dan lainnya.Memang kamu hanya akan menghabiskan empat tahun kuliah kamu hanya untuk belajar saja? Kapan lagi kamu bisa mengaktualisasikan diri dan mengembangkan kemampuanmu dengan sebebas-bebasnya kalau bukan di masa-masa kuliah? Oleh karena itu sebelum kamu mengucap selamat tinggal pada kampus tercintamu, penting bagimu untuk bergabung dengan oraganisasi.
Dikutip dari kata-kata Bapak dosen kita yaitu Bapak Muh. Sabir SE., MM, Beliau mengatakan “Orang-orang besar atau sukses di dunia itu kebanyakan berasal dari aktivis kampus” Kata aktivis disini mempunyai maksut yaitu mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi yang ada di kampusnya. Kata-kata tersebut memiliki arti yang bisa di jelaskan melalui ilustrasi berikut.
Sebut saja namanya A, lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan. Dengan nilai itu, ia mudah diterima kerja. Tapi masalah mulai muncul. A agak gagap dengan struktur organisasi perusahaan. A juga tidak terbiasa dengan perdebatan di rapat-rapat kerja. Maklum, selama kuliah dan sekolah, A tidak pernah mengikuti organisasi apa pun.
            Lain lagi ceritanya dengan B. Nilainya memang biasa saja. Namun  B seorang organisatoris di kampusnya. Dan pengalaman organisasinya membawa manfaat. Saat wawancara kerja, ia sudah terbiasa mengungkapkan pikiran dan pendapatnya secara verbal di depan umum. Wawancara berjalan lancar dan mengesankan. Di dunia kerja, ia tidak canggung menghadapi struktur organisasi dan rapat-rapat kerja. Dan saat ia diangkat menjadi supervisor, ia mampu memimpin bawahannya dengan baik.
Ilustrasi di atas memang tidak mewakili seluruh orang yang pernah berorganisasi atau pun tidak. Ada juga orang yang tetap luwes walau pun tidak ikut organisasi di sekolah/kuliahnya. Ada juga orang yang masih canggungan walau punya pengalaman berorganisasi. Tapi ilustrasi di atas bisa menjelaskan bagaimana manfaat berorganisasi.

Galeri kegiatan Festival Band STIE Jambatan Bulan

Galeri kegiatan Festival Band STIE Jambatan Bulan 22 November 2015