efek

Kegiatan FKP

Info Lomba

Inspirasi

Cepen

Artikel

Selasa, 19 Januari 2016

Titik Jenuh


Titik Jenuh


Ada saatnya kau berada pada titik jenuh. Pada titik yang enggan membuatmu bergerak lagi. Sebagian mungkin akan langsung berjalan mundur. Sedangkan aku? Sebagian dari kita bukanlah orang yang bisa membuang semuanya begitu saja tanpa mengingat bagaimana susahnya membangun itu semua. Dari mulai sejumput pasir, sebongkah batu, seonggok tiang yang perlahan berusaha menjadi sebuah pondasi. Ya, sebagian dari kita tak akan melupakan itu semua. Ada yang masih ingin melangkah walau terkadang terdiam dan memikirkan apa yang harus kita lakukan untuk menjadikan pondasi itu sebuah bangunan.
Titik Jenuh bukanlah suatu hal yang harus dipertahankan kemudian menyerah, itu sebuah titik dimana kita menempatkan diri dengan hitungan proporsi yang melebihi kapasitas, artinya jenuh adalah saat kita terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu yang awalnya kita suka kemudian perlahan menjadi sebuah obsesi. Percayalah sesuatu ada takaran dan tolak ukurnya. Ada saat dimana kita harus terdiam, berjalan, berlari, dan berbelok. Bukan selalu menerjang dan mendesak semuanya untuk sampai di depan sana. Ada saatnya kita menengok kebelakang, membuang sebagian dan memperjuangkan satu, memaksimalkannya kemudian berusaha mewujudkannya. Keberhasilan tak selalu didefinisikan apabila semua yang di cita-citakan dapat terwujudkan seluruhnya.
Seperti itulah kataku. Berusaha belajar menjadi  pemenang meski tak ada yang tepuk tangan. Terus bejuang meski terkadang sering terabaikan. Jangan hanya menjadi seseorang yang berada di depan namun tak pantas untuk di kenang. Titik Jenuh bukan sebuah tuntutan untuk membuat semuanya berakhir tanpa alasan. Kamu hanya perlu diam sebentar. Laksana sungai, kau harus membiarkan airnya mengalir sebagaimana mestinya. Maka seiring bergantinya waktu, air yang tenang tetap akan bergerak bersama arus yang membawanya berjalan, bukan mundur dan melawan arusnya.




bymintam